Kamis, 30 Oktober 2008

Pilkada Jatim putaran II

Jadwalnya tgl 4 Nov besok, selasa bakalan ada pilkada putaran 2 neh, secara yg putaran I gagal tidak memenuhi kourum. Libur lagi dong... asyik..... Nah buat teman2 yg di Jatim, met nyoblos ya... gunakan hak pilih anda sesuai hati nurani hehehehe.. sok2an ah saya ini. Mo milih Pakdhe karwo atau Bu Khofifah.. suka2 kalian deh...
E..ada tambahan hari Seninnya kantorku juga libur lo... kena pemadaman bergilir...horeyyyyy..( what..?kok aku bersorak ya..! ) antara suka dan gak suka sih, suka ya mosok libur gak seneng, gak sukanya ya krn kan awal bulan, kerjaan pas banyak2nya, dan bakalan potong cuti... oh no... Tapi akhirnya dipindah ke hari lain, jadi hari Sabtu kita full day untuk nggantiin hari Senin. Gak papa deh, yg penting gak dipotong cuti dan kerjaan beres.
O,iya knp ada pemadaman lagi ya.. mosok krisis energi lagi??

Selasa, 28 Oktober 2008

Pake Bahasa Apa ?

Itu pertanyaan saya ke suami sebelum Maiza lahir. Pengen ada kesepakatan dengan suami, nantinya Maiza diajari pake bahasa apa ? jowo atau bahasa indoensia, inggris no way aja, wong Ibu dan Ayahnya grothal grathul klo ngomong inggris ( ngaku aja deh.. hihihi ). Akhirnya disepakati pke bahasa Indonesia saja, dengan pertimbangan kita orangtuanya bahasa jawanya kasar, gak iso ngomong alusan, dan dari altar belakang yag berbeda, saya dr Jepara, yang bahasa jawanya tengah2, gak alus yo gak kasar. Suami dr Gresik, pasti pke bahasa jawa timuran, suka beda perbendaharaan katanya. Klo nanti ngajak omong anak  trus keceplosan pke bahasa jawa kasar, dan beda2  kan berabe ? Bukannya kita gak cinta boso jowo, dengan alasan kepraktisan kita memutuskan pke bahasa Indonesia saja.
So far gak ada masalah pada saat Maiza masih umur 0-8 bulan, kan dia belum bia ngikuti apa yg diucapkan orang. menginjak umur 9 bulan, hehehe masalah datang. Mbah putrinya dan Pakdhenya  yg selama ini ngasuh, dirumah sehari2nya kan yo pake boso jowo, mau gak mau mereka lebih terbiasa pke boso jowo, dan akhirnya Maiza kebawa2 pke boso jowo. Dan yg selama ini dia mau memakai bahasa indonesia untuk sehari2nya sekarang malah pke boso jowo..hahahaha.. aku sih tenang saja, Ayahnya yg marah2, takut anake bingung.
Nah yg bagus untuk balita, satu bahasa dulu dikenalkan, atau bisa langsung dua, atau malah tiga sekaligus ? Please share ya...

Senin, 27 Oktober 2008

Ibu Dian, Ayah Wawa ( n )

Hari Sabtu kemarin, tau-tau Maiza manggil aku dengan lengkap.. " Ibu Dian " ( dengan pengucapan di huruf D yg tebal seperti ngucap dh ) duh sueennengge atiku. Yg dulu-dulu sllu ngucap namaku dengan samar " ibu Iya..." dan sekarang dengan tegas dan benar manggil namaku Ibu Dian...wes to pokoke suenneg, bungah dan bangga sekalee, gmana enggak ...wong nyebut nama ayahnya dia belum jelas, dia sllu manggil " Ayah Wawa"  ( yg betul kan Wawan ) semula saya biarkan, krn dia belum bisa pake huruf mati ( terutama N ) dan sejak dia bisa manggil namaku dengan N yg jelas, ya saya ajari Maiza ngucap N dengan jelas, gini nih kira2 hasil percapakanku dengan Maiza.
I :  "Iza anaknya siapa?"
M:  "Ayah Wawa "
I:  " Ayah Wawan , pke N, W A W A N " ( dengan intonasi yg jelas untuk nyebut wawan )
dan dia juga patuh ngulangi petunjukku
M : " Ayah Wawa   ( N ) "  hehehe dia nyebut N nya itu terpisah dengan wawa, jadi wawa dulu trus n nya belakangan jadi sllu bilang ayah wawa  (n)  , hahahaha....
Yang ada Ayahnya mesem-mesem wae liat anaknya manggil namanya. Seneng tiada terkira dehhh

Minggu, 26 Oktober 2008

Awas Telur Palsu... sudah di Surabaya !!!!

Kemarin nonton di RCTI, telur palsu sudah beredar di Surabaya, ini berita lengkapnya aku copas dr surya online
http://www.surya.co.id/web/Headline/Telur-Palsu-Beredar-di-Pasar.html
Telur Palsu Beredar di Pasar
* Dicurigai dari China
* Sebabkan Penyakit Lupa

Surabaya-Surya

Para pemalsu ternyata semakin lihai dan banyak akalnya. Yang mereka palsukan tidak cuma barang-barang buatan pabrik tapi kini bahkan produk alami seperti telur. Telur-telur palsu itu diduga sudah beredar cukup luas di Surabaya, dan ditemui di penjual makanan anak-anak di depan sekolah.

Isu telur palsu atau sintetis itu mencuat setelah beberapa hari lalu Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Surabaya, A. Ganies Purnomo, melihat telur yang mencurigakan di depan sebuah SD di kawasan Dapukan, Surabaya Utara.

Menurut Ganies, telur rebus yang dijual bersama makanan lainnya seperti pentol bakso dan sosis itu, agak berbeda dari telur pada umumnya. Kuning telurnya sangat dominan dibandingkan dengan putih telurnya. Selain itu, kuning telurnya juga mengumpul di pinggir, tidak di bagian tengah telur sebagaimana lazimnya.
“Karena sebelumnya membaca berita tentang telur palsu yang beredar di China, saya spontan saja membeli telur saat lewat di depan sebuah sekolah SD karena harganya cuma Rp 1.000. Saya curiga jangan-jangan telur yang dijual pedagang makanan itu palsu. Kecurigaan saya makin kuat setelah melihat kondisinya dan mencicipinya. Rasanya beda. Saya yakin ini telur palsu,” tutur Ganies saat dihubungi Surya, Sabtu (25/10).

Karena ingin menguak lebih lanjut kandungan telur tersebut, pada hari Jumat (24/10), Ganies lantas mengirim sampel telur yang dibelinya itu ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya untuk diteliti. 

“Makanan yang mencurigakan ini harus diteliti segera karena banyak anak-anak yang menggemarinya sebagaimana pentol atau sosis,” ucap Ganies.

Dengan harganya yang murah dan rasanya yang tak jauh beda dengan telur asli, Ganies memperkirakan peredaran telur palsu sudah cukup luas. Sebab, penjual telur rebus yang dicelup saus di depan sekolah itu mengatakan, dia kulakan telur dari Pasar PPI di Jalan Gresik, Surabaya. Dia perkirakan pula, pedagang di Pasar PPI mengambil telur tersebut dari pemasok yang lebih besar.

Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Surabaya, Dra Harlina Samadi Apt membenarkan bahwa pihaknya telah mendapat laporan dan kiriman sampel telur dari Ganies. Akan tetapi, kata Harlina, BPOM belum melakukan penelitian karena sampelnya dianggap belum mencukupi.

“Contoh telur yang diberikan cuma satu. Kami akan teliti kandungannya setelah mendapatkan sampel lebih banyak. Kami akan mencari sendiri sampelnya di pasaran pada Senin (27/10) nanti. Tapi, sebetulnya, yang jauh lebih penting adalah memastikan dari mana asal telur itu,” terang Herlina, Sabtu (25/10).

Sementara itu, kepada sebuah situs berita di internet, ahli perunggasan dari Universitas Airlangga (Unair) Dr CA Nidom memastikan bahwa telur tersebut memang tidak alami alias palsu.

Setelah meneliti, Nidom mengungkapkan telur tersebut dipastikan bukan telur asli, dan dibuat dari bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan seperti melamin (bahan pembuatan pupuk dan pewarna plastik), tawas (zat penjernih air), karbit serta parafin (semacam lilin).

"Saya bisa memastikan ini telur palsu. Dari teksturnya, sudah jelas ini bukan telur ayam tapi telur yang dibuat dari bahan sintetis yang selama ini kita kawatirkan," terang Nidom seperti dikutip oleh situs berita tersebut.
Hingga tadi malam, Surya belum berhasil mengkonfirmasi langsung ke Nidom tentang hal tersebut. 
Ketika dihubungi terpisah, Kepala Sub Bidang Kesehatan Dinas Peternakan Surabaya, Irawan Subiyanto mengaku telah mendengar kabar tentang telur palsu itu. Namun demikian, Irawan belum berani memastikan kebenaran kabar tersebut karena pihaknya memang belum menelitinya.

Hanya saja, jika benar bahwa telur tersebut sintetis alias palsu, maka ini sangat mengkhawatirkan. Apalagi, kalau kemudian terbukti bahwa peredaran telur-telur palsu di sini berasal dari China.
“Kalau sampai telur-telur itu diimpor dari China, tentu jumlahnya tidak sedikit. Ini membahayakan konsumen,” kata Irawan. Berdasarkan informasi yang digali Surya, asal telur sintetis itu di China adalah dari provinsi Guanzhou.

Sepengetahuan Irawan, telur sintetis yang telah beredar di China mengandung banyak zat kimia yang sangat berbahaya. Putih telur pada telur sintetis itu mengandung unsur gelatin serta bahan-bahan kimia yang bersifat alumunium. Sementara kuning telurnya diambil dari zat pewarna minuman beraroma lemon. Cangkang atau kulit telur sintetis itu berunsur parafin. 

Zat-zat tersebut, jelas Irawan, membahayakan kesehatan. Kalau dikonsumsi berulang-ulang, akibat yang ditimbulkan adalah terjadinya dementia syndrome -sebuah sindrom penurunan daya ingat seseorang yang diakibatkan oleh zat-zat kimia.

“Kalau anak-anak SD kerap mengkonsumsi telur sintetis ini, maka kemampuan mereka untuk menghafal apa saja yang baru diajarkan gurunya menjadi menurun,” ungkap Irawan.
Selain itu, imbuh dia, disfungsi liver dan ginjal juga menjadi suatu efek yang muncul akibat pengkonsumsian telur sintetis tersebut secara terus-menerus.

Sementara itu, ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Prof Bambang Wirjatmadi mengatakan, hingga saat ini dirinya belum pernah mendapati adanya telur imitasi.

Yang sejauh ini dia ketahui adalah rekayasa telur asin yang berasal dari telur ayam (bukan telur bebek). Serta telur ayam broiler dijadikan telur ayam kampung, dengan maksud mendapatkan keuntungan lebih besar. Selain itu, ada juga rekayasa telur asin dengan menggunakan media alat suntik.

Rekayasa telur ayam kampung menjadi telur bebek (asin) biasanya dilakukan dengan menggunakan cat. Sebaliknya telur ayam broiler bisa dimanipulasi menjadi telur ayam kampung, dengan memoles kulit telur ayam broiler yang berukuran kecil.

Menurut Irawan, Dinas Peternakan sebetulnya sudah menerapkan maximum security dalam hal mencegah terjadinya kecolongan berupa beredarnya makanan berbahaya berasal dari peternakan. Namun, yang paling berperan sesungguhnya adalah kehati-hatian masyarakat sendiri dalam mengkonsumsi makanan.rey/k4/sko

Berita lainnya ada di
http://mediaindonesia.com/webtorial/tanahair/?bar_id=MzkzNzQ=

*****************
Tingkatkan kewaspadaan kita ya prenn.... tapi saya belum menemukan penampakannya yg mentah, yg sudah matang pernah liat di email forward dr teman. Klo dr MP ers yg punya link ttg telur sintetis ini bisa dong di share.

Kamis, 23 Oktober 2008

photo pas mudik




Ya cuma ini yg bisa saya ambil pas mudik lebaran kemarin. Gak bisa apa2 wong ribet sama Maiza yg masuk angin berat. 3 Foto ini diambil 1 syawal pagi hari, Maiza sudah ganti baju dua kali, muntah...

Maiza dan Mainannya




Anak kecil mmg tidak bis dipisahkan dr mainan. Tapi dr mainan mereka jadi lebih tahu ttg sesuatu hal. Walopun tidak memungkinkan dr mainan justru mereka malah bsia menjadi " nakal " , celaka dsb. Itu smeua kan tergantung dr pengawasan orangtua maupun pengasuhnya.

Dari dulu ayahnya pengen membelikan sepeda motor yang bahan bakarnya pke bensin 1-2 lter an gitu, khusus untuk anak2 lo ya.. ( 4-6 tahun lah ). Jelas saya yg panik, bisa2 anaknya jelalatan di jalan, emang mo diprospek jadi crooser ? dan emang mahal lah harganya klo gak salah antar 2-4 juta an gitu. Akhirnya turun peringkat, maunya dibelikan yang pke aki kering, saya setuju aja sih... soale ada sepupunya yg sudah punya. nah persis dengan yg dipunyai sama si Kenethnya mom Leli itu. eh gak taunya turun lagi standardnya..hahahaha dasar ayah.. maunya sih ada, tapi urusan kantong masih mikir2. Dan akhirnya belikan aja truck plastik yang bisa dinaikin, kuat kok. Harganya jauh lah dibandings ama 2 kandidat diatas. 100 rebuan gitu. Untungnya apa sih mbelikan itu ? disamping anak senang, dia bisa juga berimajinasi gimana klo nyetir, gimana klo sudah ngebut, trus ngeremnya gimana? ( pdahal remnya ya pake kaki tentunya ), dan yg pastinya kakinya jadi kuat.. hehehe tahulah wong kakinya dipake untuk njalanin trucknya.

Ini nih posenya Maiza dengan truck nya, eh iya karena trucknya itu juga dia pernah celaka, benjut dan bundas.

Selasa, 21 Oktober 2008

Maiza dan Mainannya ( I )


judul ini saya move ke photo aja ya... abis upload gambarnya jd morat-marit, dan gak tau caranya rotate picture. Bu pingkan monggo mampir ( lagi ).

Jumat, 17 Oktober 2008

Mario Teguh

Sudah 2 kali ini saya nonton acaranya Mario Teguh yg tayang di Metro TV, saya juga gak tau pasti, sejak kapan acara ini ditayangkan. Pada awalanya saya ragu untuk ngikutin acara yg macam begini, belum-belum saya sudah memprediksikan klo nnatinya bakalan monoton, bahasa susah dicerna. Eh lah kok enggak... dengan ulasan sederhana, dengan bahasa yg serderhana, beliau ini bisa merumuskan ide shg menjadi golden ways... top dehhh.
Tiap kali dia nyampeiin pernyataan, atau jawaban dr pertanyaan dr audience... yang ada saya hanya bergumam, ooo iya..ya kadang sambil senyum dikit, kadang juga hahahahah... karena pendekatannya betul2 nyata. Saya sih gak bisa mbandingin dngn yg lain ya.. macam Pak Tung Desem, atau siapa tu yang pelopor ESQ... wong aku gak pernah ngikutin yg begituan, pastinya mahal kan ya.. mumpung di metrotv ada yg gratiss, jadi dimanfaatin. klo gak salah tayangnya malam senin deh.

Kamis, 09 Oktober 2008

Akhirnya Datang Juga

Akhirnya.... jodoh itu datang juga ( bukan untuk aku lo.. ) tapi untuk kakakku ( perempuan ). Setelah sekian lama, setelah dilangkahi 3 adiknya. Alhamdulillah... siapapun dia, mudah2an dia yg terbaik.
Sedikit cerita untuk kakak saya ini, dia anak ke 5 dari 8 bersodara ( hahaha keluarga besar ), dari dulu dia orangnya kalem, mendhem jero, gak kakean omong, pinter, dan pasti sukses di dunia kerja. Entah apa yang meyebabkan dia agak sulit berjodoh, padahal orange supel dan baik. Kita adiknya, bertiga dalam satu bulan ( april 2005 )  bersamaan memutuskan menikah dan melangkahi dia. Cobaan yg sangat berat untuk dia, tapi dia sangat-sangat ikhlas. Gak ada grundelan, gak ada syarat2 yang diminta ( sebagai pelangkah ). Waktu saya pamit via telp mo menikah, dia mengikhlaskan walopun dengan suara terbata-bata, masih inget saya waktu itu sampe gak bisa melanjutkan kata-kata, bungkem dan sakit di tenggorokan, nahan tangis.
Ibu dan Bapak saya tdk pernah memaksa dia untuk segera menikah, tapi kedua orangtua sllu berikhtiar untuknya, terutama doa, bahkan kadang minta tolong sama sodara2 yg lain, siapa tau ada sodara, teman atau tetangga yg sekiranya bisa berjodoh dengan mbak saya ini. Alhamdulliaah usaha Ibu saya untuk menjodohkan kakak saya akhirnya berhasil, mudah2an kakak saya memutuskan menikah dengan pria itu karena ikhlas, bukan karena sudah merasa tua atau merasa tidak enak dengan Ibu.
Mudah2an kedua orang tersebut bisa saling menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangannya, diberi kesabaran ( karena beda umur yg jauh, tuaan kakak saya ), diberi keteguhan hati, dijauhkan dari bencana. Pokoknya yang baik-baik untuk mereka deh.
Acaranya insya allah akan dilaksanakan tgl 4 Desember ( mudik lagi nehhh ). Oya ada yg punya saran kado untuk kakak saya ini apa ya enaknya ? Secara saya tidak pernah ngasih ke dia pelangkah, jadinya saya mo nebus.

Rabu, 08 Oktober 2008

Kopdar I

Senin kmrn kopdaran sama si Ajeng Cantik di Royal, berhubung daku sudah ngiler beratz dengan pizza, mau gak mau ketemuannya juga di PH, ngincipin menu baru , klo gak salah namanya gulai pizza, tapi dagingnya yg tersedia ayam sama sapi, syukuran aku gak suka kambing. Rasanya lumayan lah.. bumbu gulainya kerasa bgt, agak pedas.
Sebelumnya sempet was2 klo-klo gak bisa ketumu sama Ajeng, plaza kan luas gitu lo...pas jam satu dpt sms dr Ajeng, klo sudah nyampe. Karena sudah saling ngasih tau dress masing2 jadi gak susah nemuin.
Dianya ditemenin sama pacarnya, pasangan muda ternyata, mo menikah tahun depan ( mudah2an lancar segalanya ya Jeng.. ) sayang pacarnya gak suka pizza, jadi cuma minum doang, laen kali aja deh ya kita cari tempat yg serba penyet2 an.... biar seru biar semua bisa nikmatin.
Sayang Fani gak bisa datang, dia kebagian shift malam, kapan2 aja ya Fan ketemuan. Thank ya Jeng sudah datang.

Semut, semut dan semut

Sudah 2 minggu ini rumahku yg di Gresik di serang semut merah, yang klo nggigit panas dan guattel. Dimana2 ada semut, gak boleh ada remah2 makanan yg kleleran, upo ( nasi ) aja bisa mendatangkan deretan semut yg bikin mrinding, bahkan saklar lampu tidak luput dr semut, sampe gak iso dipetek lagi. Semua meja, kursi sudah dijauhkan dr dinding tempat merayapnya semut, semua kaki meja sudah dikasih mangkok isi minyak tanah, tetep aja semut berdatangan. Semua liangnya semut sudah dikasih kapur barus, lumayan bisa ngusir, tapi sementara aja. Terakhir pke kapur semut, hehehe jadi skrg meja, dinding, lemari penuh goresan kapur semut. DIkiranya org ini kerjaane Maiza padhl Mbahnya Maiza. Yg terakhir ini cukup manjur, ato barangkali semutnya sudah nyadar klo tuan rumah menyatakan perang ya...
Banyaknya semut keluar apa karena cuaca yg sanagt panas ini ya....

Panas-panas-panas

Tahun ini beneran deh panasnya top markotop, yang biasanya sehari-hari di kantor, lumayan ada AC, lah di rumah mana ada AC, kok yo kerasa panasnya. Gak salah klo banyak yg jatuh sakit pasca lebaran, wong maunya minuuuummmmmmmm terus, kembunglah perut, manalagi harus pasang kipas angin, belum puas, tidurnya dibawah, klop dehhh. Masuk angin..kayak Ayahe Maiza dan yunior. Untunglah daku fine-fine aja.

Lebaran yg biasa aja...

Judulnya daku kecewa dengan mudikku yang gak sesuai dengan pengharapanku. Dimulai dengan kondisi Maiza yg drop karena mabok perjalanan, muntah terus dan akhire masuk angin, mencri2. Ditambah dengan ayahe Maiza juga sama, masuk angin plus mencri2 juga. Belum lagi cuaca di  Jepara yang sangat-sangat panasss, jadinya gak nyaman dibawa kemana-mana.
H-1 Maiza sudah menunjukkan tanda2 sakit, lagsung tak bawa ke dokter yg kebetulan sodara sendiri, dapat obat nati muntah, pas hari H ditambah mencri2. komplet dehh. Yang semula mo kopdar sama Jeng Arin, malah gak jadi.
Belum lagi suasana rumah yang menurut saya tidak kondusif, jadi kasian sama Ibu nehhh. Gara2 kakak satu ini jadi sodara2 yg lain gak mau kumpul di rumah Ibu. Maunya nginep di rumah sodara aja. Ya.. beginilah klo keluarga besar, pasti ada sodara yang bikin kita jengah, jengkel. Tapi mo gimana lagi wong itu juga sodara saya... dilema.
Lebaran tahun lalu masih ada Bapak yang disegani, skrg sudah gak ada. Dulu klo berangkat ke Masjid harus serempak, bareng. Yg sekarang semau kita, blas gak kompak. Pas sungkeman pasti ada prolog dr Bapak, dimulai dr keluarga anak saling sungkeman, dilanjutkan ke Ibu Bapak urut dr keluarga anak tertua. Yang sekarang blass gak ada aturan, asal sungkem, sudah gak ada rasa haru, rasa bahagia. Hambar...
Giliran berkunjung ke sodaranya Bapak/ Ibu juga malessss, secara saya termasuk yunior ya ikutan lah sama kakak2 yg lain. Mosok aku mo mencar sendiri. Berhubung Bapak dan Ibuku termasuk sodara tua, jadi yg harus dikunjungi mmg gak banyak. Yg sangat terasa waktu keliling ke tetangga, cuma satu tetangga blkg rumah aja. Nangis saya ngliat keputusan kakak saya untuk memutuskan tidak melanjutkan acara silaturrahmi. Dulu keliling dr rumah ke rumah bisa berakhir jam stengah sebelas, yg kemarin jam 9 sudah selesai.
Karena itulah kebanyakan sodaraku mempercepat kepulangannya, Hari H aja dua org yg cabut, hari ke 2 satu orang, hari ke 3 giliran saya, yg rencananya hari ke 5 baru plg. Kasian Ibu.... bukannya kami gak menghargai dan menyayangimu.. keadaanlah  yg bikin kita begini.
Padahal Ibuku banyak dikunjungi sama keponakan2, cucu2 dr pihak luar, la kok anaknya adem ayem gak ada balesan berkunjung. Insya Allah tahun depan, saya bisa bergerak sendiri, pantang terima intimidasi, halah.. apaan sihhh.