Kamis, 11 September 2008

Renungan ( copas lagi dr email )

Dapet forwardan dr temenku si Ika, intinya perenungan buat kita. Simpel tapi bagiku mengena.
Coca cola dalam renungan (Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang?)

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.

Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya yang diberi harga Rp.4.000,00.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500,00.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.60.000,00.

Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.

Apabila Anda berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil-kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.

Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.
 
====================*****************=================

Dulu saya sering merasa begini, la wong yo pinter( ckckck, pede amat ) punya pengalaman kok yo masih aja kerjaan level begituan, gak naik-naik. Ternyata apa yg menyebabkan diriku stag pada saat itu :
1. Tidak proaktive
2. Tidak percaya diri
Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu plus tuntutan hidup yg makin josss, lambat lain " nilai " ku naik. Puas... belum sihh tapi sudah jauh lebih baik dr yg dulu. Skrg pertanyaan saya, lebih baik jadi raja kecil atau prajurit besar ?

10 komentar:

  1. bener bgt!!

    ni aku skrg lg ngerasain.. ^-^

    BalasHapus
  2. beruntung klo dihargai lebih tinggi, tapi klo lebih rendah halah... nasib-nasib.

    BalasHapus
  3. untungnya lbh tinggi mbak....^-^

    wlpun statusnya msh magang,
    blom status kerja,
    ni msh nyambi kuliah...

    BalasHapus
  4. wah sekarang lagi tak rasain...stag...:(

    BalasHapus
  5. dulu pernah trima email seperti ini, lama tak pikir2, bener jg... lingkungan yg mendukung akan membuat kita lebih baik di tambah dengan teman, atasan.

    manurut saya prajurit besar lebih baik krn mungkin dia berpikiran besar dan berusaha trus utk menjadi org besar, betul ga..?

    BalasHapus
  6. heheh kita kebalikan deh Jeng... gpp lah yow feel free to comment. Klo aku mending jadi raja kecil, gak diperintah, malah bisa merintah. Raja kecil juga bisa punya peluang untuk menjadi raja besar. Klo prajurit, harus nurut apa kata sang raja. Btw ini hanya pilihan hidup. enjoy aja

    BalasHapus
  7. aku banget nih...
    tapi emang sih..dukungan dari lingkungan akan ngebentuk kita utk hilankan sifat itu ya....

    BalasHapus