Klo pasangan kita menuntut kita begini begitu...wajar dong kan kita rencananya mau hidup bersama, mau gak mau kita harus sepakat dulu. Tapi ingat dia boleh ngatur kita, tapi tidak 100 %, kita masih punya hak untuk menentukan sikap, pola hidup, perkawanan dsb. Sebaliknya kita juga harus diberi kesempatan untuk mengatur dia, menyesuaikan dengan kita. Saling adaptasi itu kata kuncinya. Adaptasi dengan perilaku pasangan, sifat pasangan, gaya hidup pasangan, teman dan lingkungannya pasangan, keluarga pasangan dsb.
So..cintailah pasanganmu dengan logika...jgn tertutup oleh status bahwa perempuan harus manut dengan lelaki..ya klo laki-lakinya sempurna klo melenceng ? Cintailah dengan logika..klo mmg aturan dr pasanganmu menghendaki kmu begini kmu begitu dan itu benar menurut kmu..ya dijalani saja. Gak ada salahnya merubah kebiasaan demi kebaikan..iya tho ?
** Sharing opini untuk mbak Titin **
kalau kata teman saya, menikahlah dengan seseorang yang mencintaimu 100%. jangan menikah dengan seseorang yang kauncintai 100%.kalau antara kita dan pasangan kita saling punya perasaan seperti itu, justru take & give akan berjalan sempurna...
BalasHapusAda benarnya juga sih Ded...tapi takutnya yg seperti itu menjadi bumerang, kita yg dicintai 100 % menjadi sombong, terbang diatas awan, dan akhirnya berbuat semena-menake pasangan. enaknya ya klo saling mencintai
BalasHapusit takes two for tango jeng....take n give-lah, simbiosis mutualime gitu.... :)
BalasHapusintine: meski wis nikah tetep ono 'me time' hihihii gak nyambung
BalasHapusBenul bune...simbiosis mutualisme penting banget, jadi gak ada yg merasa terjajah, tersiksa atau diperbudak
BalasHapusyoi...walopun sekedar beli mbakso di pinggir jalan..btw tetep nyambung kok hehehe
BalasHapustfs :-)
BalasHapus